Judul di atas bukanlah suatu judul dari serial
si Bolang.
|
Tembak! |
Halo pren! Lama gak posting nih. Langsung aja ya…. Bulan lalu ketika anak-anak kelas XII SMA sedang bertempur dengan soal-soal
Ujian Nasional, aku malah menikmati liburan ke Jakarta. Berangkat dari
Stasiun Wates naik kereta api kelas bisnis.
For your info, hari itu adalah pertama kalinya
Mas Primebound ini naik kereta hehehe.
Menurutku naik kereta itu berisik. Selain berisik gerbong, juga berisik pedagang-pedagang yang mengais rezeki dari gerbong ke gerbong. Maklumlah kelas bisnis, bukan eksekutif. Perjalanan cukup melelahkan karena memakan waktu sekitar 7 jam-an.
Nyampai Stasiun Jatinegara sudah dijemput
Om Tono dan dua anak didiknya (
Ramli dan satu lagi lupa namanya hehe). Om Tono itu pendiri dan pengajar di
Sanggar Merah Putih.
Sanggar Merah Putih merupakan sanggar musik di daerah pinggir Ciliwung tepatnya di belakang
Rumah Sakit Budi Asih, Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur. Nggak tau Sanggar Merah Putih? Pernah ikutan car free day kan? Nah itu biasanya yg ada musik-musik pakai biolanya. Oiya, si Ramli itu yg pas ulang tahun RCTI tampil main biola. Info lebih jelas ttg
Sanggar Merah Putih bisa
klik sini atau ke blog si
Rosa.
|
Rosa dan Om Tono |
|
Ini Ramli Sanggar Merah Putih di HUT RCTI |
|
Sanggar Merah Putih |
Oiya di Jakarta aku berkeliling kota tua lalu mencoba masuk
Museum Fatahilah dan
Museum Wayang (iya aku suka wayang).
Museum Fatahilah menurutku adalah museum yang paling “bersahabat” yang pernah aku kunjungi (selain
Beteng Vredeburg di Yogyakarta). Maksud dari kata “bersahabat” disini adalah pengunjung bisa seenaknya memegang, menduduki, bahkan benda koleksi museum juga boleh diinjak-injak (mungkin kalau ada orang yg doyan makan batu seperti limbad, itu prasasti udah digadoin dimakan). Bahkan ada benda museum yang dikebiri seperti di bawah ini
|
Hermes dikebiri |
Namanya saja
Mas Primebound bocah ndeso sok gaul, jadi kurang afdhol kalau gak mampir di tempat-tempat yang identik dengan gaulnya kota Jakarta ini. Aku mampir juga di
Seven Eleven (7 eleven) Matraman. Disana aku beli slurpee yang biru ma ijo. Mungkin
Slurpee biru itu perpaduan antara spritus, soda, gula, dan es diblender jadi satu. Kalau yang hijau? Ya mungkin spritus ijo diblender *emang ada spritus warna ijo?.
|
Slurpee seger!! |
Sempat juga mampir di Magnum Café yang terkenal itu (unfortunately cuma lewat, cz antri puol!). Bayangkan beberapa waktu yang lalu, pasti di timeline twitter rame ngomongin es goreng produknya Wall’s ini. Maklum emang strategi promosi ini Es Magnum Wall’s emang ciamik puol! Salut buat marketingnya. Menurutku Magnum yang enak itu yg rasa baru, Cappuccino. Yang lainnya emang rasa es goreng yang dijual abang-abang mangkal di depan SD atau di pasar malam (atau lidah Mas Primebound ini aja yg terlalu ndeso?). Sebenarnya tujuan mampir di Magnum Café itu selain ngicipin hidangan es goreng khas café suatu mall juga pengen ketemu Ratu Fakir Asmara Se-Indonesia dengan gelar The Duchess of Kancutmbridge (saingannya Kate istrinya Prince William, The Duchess of Cambridge).
|
Saya memang paling ganteng |
6 comments:
hihihi ajibbbb deh mas primebound gahoelsss abitch maen ke Jakarta apalagi maennya bareng artis LOL :))
asiikknye... :D
ASTAGA SHOCK LIAT PATUNG "HERMES DIKEBIRI" nya hahaha..XD
kasian amat kamu mbah, udah tua baru pertama kali naik kereta
ckckck :p
loh loh ada supince tuh di fotonya hihi.. slurpe nya ga harus beli dua juga sebenernya di campur juga bisa
@irvina iya artis. artis KW hahaha
@miwwa iya tuh. ngenes gak sih jika seorang dewa mitologi "anu"nya dipotong gitu
@tiazt hooh ki hahaha
@nonni eh ada jeng blogi. itu slurpee yg satu bkn punya gw!!
Post a Comment